Minggu, 22 April 2012

JD (cerpen /story) : Never Happen part 1

Lunna Part Of View


Mimpi, cita-cita angan2 dan Impian selalu digantung setinggi tingginya. Cita2 selalu bisa dicapai tapi jika bermimpi yang tidak mungkin? seperti seorang gadis yang ingin bertemu seorang yang dipisahkan Jetlag dan bahkan dia tidak mengenal cewek itu. Thats realy imposible. Tapi, aku juga pengidola berat dari Greyson chance, dan aku sadar dia terlalu Amazing untuk diraih.

Namaku Lunna, seperti biasa setiap pulang sekolah aku selalu menyempatkan mampir ke TK milik temanku Bunda Rasti, aku suka melihat anak2 kecil yang menangis atau tersenyum merangkulku.

"kak Lunna pulang cepat hari ini. Siapa yang mau hadiah?"
"saya" (anak2 TK serempak)
"jawab dulu pertanyaan kakak ya. Siapa yang tahu. Pelangi itu apa?"
(2 anak mengacungkan tangan lebih dulu)
"yah James. Costa. Pelangi itu apa?"
"Pelangi itu air kak. Kata yang di buku pelangi itu air yang kena cahaya kak" (james menjawab dengan cuek tanpa menatapku. dia cerdas)
"Eh, kamu salah tau. Pelangi itu dibuat sama malaikat di ujungnya ada kuali emasnya. dan ujung satunya itu bidadari  yang lagi mandi tau. Iya kan kak?"
aku mengelus kepala james, menunduk dan membusikan "anak pintar"
"kalian pintar. Hadiah hari ini coklat :)"
"nanti gigiku rusak"(james)
"aaah. aku suka coklat"(costa)
aku mengelus2 kepala james.
"siapa mau hadiah lagi? jawab dulu ya.. menurut kalian bintang itu apa?"
"bola gas"( jawab james dengan  cuek. aku tertegun)
"bintang itu mamaku kak. bintang itu malaikat yang cantik." (jawab devi yang adalah anak piatu)
"ini coklat buat Devi ya. james gak mau?"
"gak"
tak terasa waktunya pulang. anak-anak malaikat itu sudah dijemput rupanya, hanya tersisa James yang sendirian di ayunan sekolah. Dia salah satu anak yang spesial.

"hei james. aku punya 2 coklat untuk kamu. kamu tidak mengambilnya tadi"
"aku takut gigiku rusak"
"sekali sekali kamu boleh kok makan cokelat. makan sekali gak akan bikin gigi kamu rusak kok :) ini"
"Hey James. come on bro" (dari kejauhan seseorang memanggil james)
" yah. wait bro"
"da kakak.. cantik"
aku menghampiri mobil Jazz putih milik James. Seseorang yang telah menunggu didalam tampak seumuran denganku memakai kacamata hitam menatapku lekat, namun dibuyarkan dengan perkataan adiknya.
"dada kakak :)" (masuk mobil)
"kamu. guru disini?"(tanya cowok yang rambutnya semir pirang gak jelas itu dengan gaya bicara yang belum lancar)
"bukan. hanya main dan membantu disini. oh iya. ini hadiah adikmu tadi. dan bilang padanya sesekali makan cokelat itu gak buruk"

"okey"
mereka langsung menyelonong pergi. tapi entah apa yang aku rasakan, seperti ada yang aneh denganku saat anak tadi berbicara. walaupun aku tidak mengenalinya.





(Misterius Boy POV)


apa yang dipikirkan gadis tadi? Gadis lain pasti akan menghabiskan waktunya dimall dari pada mengurusi anak2 kecil seperti mereka. Gadis itu, senyumnya manis juga. Gadis yang berbeda. 
"james"
"yes bro"
"kakak yang tadi itu. kamu kenal?"
"kenal. napa?" (james cuek sambil main puzzle)
"kenal dari mana?"
"Dia itu kak. setiap pulang sekolahnya selalu dateng ke TK-ku. Dia suka kasih hadiah. "
"ini juga?"
"iya. aku gamau buat kakak aja"
(james beranjak pergi)
"eh eh eh. tunggu, namanya siapa?"
"Lu... Lunna kayanya"
Haaah, Lunna. Sekali lagi aku membayangkan wajah gadis yang tersenyum pada james tadi. Jantungku berdegup dan ada perasaan malu yang mendalam. Haaaaaaah tuhaaan.... jangan biarkan aku jatuh cinta lagi.





(POV end)




(Lunna POV)

Hari ini mimpi yang tak kesampaianpun terjadi. Greyson Chance Konser di Jakarta sedangkan aku harus menghabiskan sisa ujian nasionalku di sini. Di surabaya kota di indonesia yang tidak memungkinkan untuk memenuhi impian hanya sekedar menatap Greysonku yang ganteng itu :'(

"Morning Luff"(sapaku pada Kucingku yang terletak di samping ranjang)
(dia hanya mengerang)
"Yess,, hari ini hari tenang. Aku mau main ke TK "

**sesampainya di TK**

"Permisi Bunda Lina. Boleh aku main?"
"Silahkan Lunna"
"Boleh aku bawa kucing?"
"kucing??"
"iya ayolah bunda"
"hhaaah. terserah kamu lunna"
 Bunda beranjak dari kelas dan membiarkan aku mengambil alih.

"kalian tau gak kakak bawa apa"
"enggaaak" (serempak)
"Kakak bawa kucing. Namanya Luff"
"kakak. boleh aku liat" (kata Vita. salah satu yang paling ceria di kelas ini)
"boleh. tapi pastikan kamu gak punya asma atau alergi ya"
"sayang.. Luff.. sini2"(Vita dengan ceria)
"Permisi"(suara berat menyapa dari balik pintu)
"ayo masuk. gapapa kok tuh" (lanjutnya)
"gamau"
Aku keluar untuk memastikan dan ternyata yang diluar James dan kakaknya.
"oh hallo Jemes"(menyamakan tinggi dengan James)
"maaf kakak. aku terlambat"(james menangis. padahal dia jarang sekali menangis)
"gapapa kok sini ayo masuk"(aku menggandengnya. tapi sebelah tangannya tak mau melepas tangan kakaknya)
"James. Kamu manja benget kan udah ada Kakak Lunna tuh"(dia? tau namaku? aku malu sekali)
"mmm"(dia makin menggengem erat tangan kakaknya)
"udah. kamu ikut masuk aja"(aku tersenyum)
Setelah berapa lama anak2 kecil itu tetap main bersama Luff dan James juga main bersama mereka.
 ##
"jadi, kamu kakanya James?" (tanyaku yang sedang duduk di taman dengan kakanya James)
"yep. baru datang dari LA 2 hari lalu" (jawabnya dengan aksen khasnya)
"pantes aksennya beda" (aku jadi agak gerogi dan entah tidak tahu apa yang aku lakukan)
"sering main kesini?"
"iya"
"ngapain?"
"ga'apa. aku suka aja ngeliat anak2 kecil, senyum, nangis ketawa dan terutama yang jutek kaya james"
"betah banget, emangnya gak suka hangout?"
"enggak. ngabisin uang mama aja. By the way, adik kamu itu pinter banget ya. tapi agak beda"
"iya. dia itu lebih sering ngabisin waktu ama komputer yang aku kasih ke dia. Dia itu hatinya udah hancur mama papa bertengkar setiap hari. sebenernya mereka udah mau cerai tapi mereka masih ngeiat James. Dan tadi pagi pun dia syok melihat mama papa bertengkar dibawah waktu mau berangkat kesini" (Aku gak bisa ngeliat wajahnya. dia selalu menutupi wajahnya pakai kaca mata hitam)
"dia pasti senang ada kamu ya"
"tapi kan aku harus bali ke LA kalo udah waktunya. aku gak bisa disini terus nemenin dia. Tapi dia suka kok disini"
"LA? ngapain?"
"uhm, aku.... a...aku... Sekolah. Ha. iya sekolah"
"Waw o.o"
"hahaha. wajah kamu kenapa jadi gitu?" (tawanya bikin aku jadi deg degan)
"hmm. Nama kamu siapa?"
"Aku?? aku.... Michael" (lagi lagi jawabannya dengan gerogi)
"santai aja kali. Mau?" (aku menawarinya sebatang dark cokelat)
"enggak"
"ayolah jangan sungkan"
"coba aja. kalo sampe masuk ke mulutku. kamu hebat. hahaha "
"eeh. nantang :D" (aku bercanda dengannya. mencoba memasukan sebatang coklat ke mulut Michael. tak sengaja kami bertatapan. sekilas aku familiar dengan wajahnya. Aku malu sekali. dan kami langsung jadi canggung)

"kakak Lunna" (James menangis sambil memanggilku. aku dan robert menghampirinya)
"Hei James ada apa? kamu kenapa hmm?"
"tangan James sakit ka.... "
"coba lihat. wah berdarah ya sini kakak obati" (aku menggendongnya dan mengambil kotak P3K)
"sakit kak :("
"Lo manja amat sih dek" (Michael berkomentar)
"Ih Kakak Michael knapa? Iri?  kakak pasti suka ama kakak cantik ini "
(wajah robertpun langsung jadi aneh)
"hmm itu..."
"Gak boleh! Kakak Lunna Itu punyaku" (kata james memelukku)
"haha. kamu itu ya kecil kecil" (aku mengelus2 kepala james)
********


--->>>> TBC


0 komentar:

Posting Komentar

 

Kolong Langit Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting